persahabatan abadi

persahabatan abadi

Senin, 03 Maret 2014

KUMPUL DI PRAPEN, DILIPUT JAWAPOS

Bulan Februari 2014, sahabat kita Ir. Junianto Susilo yang akrab dipanggil Tjwan An, menjadi tuan rumah arisan kelompok Jombang-Surabaya dan sekitarnya di kediamannya Prapen Indah - Suroboyo. Yang hadir ternyata cukup banyak, sekitar 35 orang. Konco konco Jombang nglurug dengan 2 kendaraan, sementara konco konco Suroboyo tidak mau ketinggalan ikut hadir. Yogi dan isteri yang kebetulan nduk Suroboyo ikut hadir. Acara dibuka dengan doa bersama dan kemudian dilanjutkan dengan nyanyi nyanyi diiringi organ tunggal, ngocok arisan dan pembagian doorprize oleh Cak Biyanto.
Di tengah ramenya acara, hadir dua orang dari Jawa Pos, seorang photographer dan seorang wartawati yang kemudian mewawancarai kita semua. Alasannya adalah kelompok atau komunitas kita yang sudah sepuh sepuh ini ternyata kok ya masih rukun dan guyub sehingga patut ditiru.
Tapi pancene awak awak iki gak terlalu serius, dadi masio diwawancara yo jik sempet ledek ledekan, bahkan wartawannya di sulap karo cak Biyanto nganti terkaget kaget. Alhasil topik sulap ini yang kemudian muncul sebagai judul berita dalam surat kabar Jawa Pos edisi Metropolis-Surabaya hari Kamis 20 Pebruari 2014. Sayang hanya dimuat di edisi Surabaya, jadi konco konco Jombang dan kota kota lain  gak iso melok moco. Terima kasih untuk mbakyu Wahyuningsih yang sudah ngundang wartawannya.
Acara arisan dan makan siang yang gayeng ditutup setelah lewat siang hari dan arisan berikutnya akan diselenggarakan di Jombang suk April 2014 nduk omahe mas Tapto Djani, Perak.





Minggu, 02 Maret 2014

LELAYU





Innalillahi wainnaillaihi roji'un.............. 
Pada hari Kamis 27 Pebruari pukul 04.00 subuh, rekan dan sahabat kita Drs. Suyudi Haryono telah meninggal dunia di rumahnya, jalan Raden Wijaya - Jombang. Mas Har, begitu kita sering menyapanya, masih beraktifitas normal seperti biasa dan kembali ke rumah agak larut malam dari salah satu tempat hiburan yang dikelolanya di Jombang. Menurut cerita keluarga, menjelang subuh ia merasa sesak nafas dan meminta pembantunya untuk pergi membeli oksigen di apotek yang buka 24 jam. Dan ketika Pak Man, pulang ke rumah, ia sudah mendapati mas Haryono terbaring di lantai.
Ketika awal Januari yang lalu bertemu bersama teman teman di Sambong, mas Suyudi Haryono memang mengeluhkan bahwa seringkali merasa dadanya sesak dan panas. Tapi setelah diperiksakan ke dokter ternyata bukan gejala jantung. "Aku cuma dikasih obat obat untuk lambung semacam antasid..." katanya. Namun dibandingkan dengan semasa remajanya yang atletis (termasuk atlit volley  dan basket di SMA), dia akhir akhir ini kelihatan tak lagi segar. 
Setelah lulus SMA, mas Haryono melanjutkan ke Sekolah Tinggi Olahraga (STO) dan kemudian bekerja di kantor BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berenxana Nasional) Jombang. Kariernya kemudian meningkat ketika masuk ke dunia politik mdan menjadi anggota DPRD Jombang dari fraksi Golongan Karya. Kemudian ia pindah ke kantor BKKBN Surabaya, Nganjuk dan kemudian menjelang pensiun pindah lagi ke Jombang.
Di kalangan teman teman, ia dikenal sangat ramah, sopan dan sering memberi masukan dan saran untuk kebaikan bersama. Hobbynya menyanyi selalu disumbangkannya dalam setiap even pertemuan dan reuni. 
Isterinya, mbak Edy Astinah, telah mendahului meninggal dunia dua tahun yang lalu. Keluarga mereka meninggalkan seorang puteri, Dora Maharani dan seorang putera Hardian Handy Wibowo. Keduanya sudah mentas, bahkan puteri sulungnya tahun ini ,mencalonkan diri sebagai anggota dewan mengikuti jejak papanya.
Selamat jalan mas Har.....